Sunday 28 December 2008

Pendekatan Spiritual Lahirkan Siswa yang Kreatif

DALAM Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
soal ujian


Pengertian pendidikan tersebut mengisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang diharapkan lebih berorientasi kepada pengembangan aspek afektif dan psikomotor yang bersifat adaptif dengan kebutuhan lingkungan.

Realitas yang terjadi di lapangan menunjukkan proses pembelajaran masih bersifat konvensional, yakni menempatkan siswa sebagai objek dan tolok ukur hasil belajar siswa dengan hanya berfokus pada kuantitas hasil belajar yang bersifat kognitif.

Dampak dari proses seperti tersebut, pendidikan baru dapat menghasilkan siswa yang pandai secara kognitif tetapi tidak peka terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat dan belum mampu mengaplikasikan teori yang diterima dalam kehidupan sehari hari. Padahal, permasalahan hidup di masyarakat semakin kompleks sehingga sudah saatnya proses pembelajaran membiasakan siswa untuk peka terhadap masalah di sekitarnya dan berusaha berpartisipasi aktif untuk mencari solusinya. Maka proses pembelajaran yang diharapkan adalah proses yang lebih berfokus pada aspek afektif dan psikomotor.

Untuk mengembangkan aspek afektif dan psikomotor yang adaptif, dituntut siswa yang memiliki daya kreativitas, yakni siswa yang tidak hanya berperan sebagai penerima informasi, tetapi mampu menjadi filter terhadap informasi yang diterima, bahkan menjadi sumber informasi/inspirasi bagi yang lain (trendsetter).

Menurut Clark Moustakas (Utami Munandar,1999), "Kreativitas adalah pengalaman mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu yang berhubungan dengan diri sendiri, alam, dan orang lain."

Adapun menurut Sund dan Carin (Poedjiadi, 1994), dijelaskan bahwa terdapat lima ciri perilaku kreatif, yaitu (1) Lancar, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara cepat dan tepat, (2) Luwes, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara bijak dan fleksibel, (3) Asli, memiliki kemampuan memperoleh berbagai ide yang original, (4) Elaborasi, mampu mendeskripsikan berbagai ide secara terperinci, dan (5) Peka, responsif terhadap adanya masalah dan situasi tertentu.

Salah satu pendekatan yang tepat dalam upaya mengembangkan kreativitas siswa adalah melalui Pendekatan Spiritual Keagamaan. Pendekatan Spiritual Keagamaan adalah serangkaian metode yang digunakan untuk meningkatkan potensi spiritual dengan berorientasi pada ajaran Illahi. Pendekatan ini menanamkan kesadaran akan adanya Allah (God consciousness). Karakteristik orang yang sadar bahwa Allah ada akan memiliki perilaku:

1) Integrity (kejujuran), yakni dalam berbuat, berbicara selalu jujur dan selalu menghargai/mengakui hasil karya orang lain.
2) Energik (semangat), yakni selalu berusaha untuk mengeksplor berbagai potensi diri dengan tidak mengganggu hak orang lain.
3) Wisdom (bijaksana), yakni mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya.
4) Inspiration (banyak ide), yakni selalu berusaha untuk melakukan inquiri sehingga diperoleh ide ide yang inovatif.
5) Spirit (kuat), artinya memiliki kekuatan mental yang pantang menyerah dan tidak mudah putus asa.

Jika dianalisis, ciri ciri siswa kreatif dan karakteristik seseorang yang memiliki God consciousness memiliki kesamaan, yakni keduanya berfokus pada pengembangan aspek afektif serta psikomotor dalam bentuk keterampilan berpikir dan berkreasi dengan mengedepankan semangat kejujuran dan kebijaksanaan atas dasar kesadaran diri yang diaktualisasikan dalam wujud siswa yang aktif, inovatif, menghargai hasil karya orang lain, dan selalu berusaha memperbaiki diri (try by error) sebagai hasil learning by experience.

Pendekatan Spiritual Keagamaan melalui penanaman God Consciousness memberikan spirit bagi guru bahwa terwujudnya siswa kreatif tidak lagi menjadi harapan hampa selama kita memegang komitmen untuk tawakal terhadap niat bahwa profesi guru merupakan amanah dari Allah, dan bahwa Allah ada dan selalu melihat kita. (*)

Comments :

0 komentar to “Pendekatan Spiritual Lahirkan Siswa yang Kreatif”

Post a Comment

Chat With Me

Blog Archive

Recent Comment

Recent Post

 

Copyright © 2009 by Me and MySelf